Minggu, 02 Desember 2012

Ujian Nasional Dievaluasi





JAKARTA, KOMPAS.com — Implikasi perubahan ujian nasional (UN) pada perubahan kurikulum 2013 disorot. Pemerintah diminta mengevaluasi UN sebab sistem penilaian pun tidak semata dari tes.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, di Jakarta, Senin (3/12/2012), mengatakan, penilaian ditekankan pada dua hal sekaligus, yaitu proses dan output.
"Dua-duanya penting. Proses yang sekarang masih lemah kita perkuat lagi dalam evaluasinya," katanya. Pemerintah meyakini pelaksanaan UN sudah mengakomodasi penilaian yang memperhitungkan proses belajar siswa. Sebab, nilai UN hanya salah satu penilaian, ada tambahan penilaian dari sekolah.
"Uji publik kurikulum baru ini untuk menerima masukan yang dapat menyempurnakan kurikulum yang disusun pemerintah. Nanti kami kaji lagi bersama tim ahli untuk memperbaiki hal-hal yang kurang, termasuk dalam evaluasi," tutur Nuh.
Pada beberapa uji publik, sejumlah pemangku kepentingan pendidikan mendesak pemerintah mengembalikan UN sebagai pemetaan pendidikan. Selama UN masih berfungsi seperti saat ini, yakni penentu kelulusan, perubahan kurikulum 2013 tidak berdampak signifikan dalam perubahan pembelajaran di sekolah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar